Peneliti Jepang di Tohoku University baru-baru ini menemukan bahwa reaksi kimia permukaan-dibantu memberikan kontrol belum pernah terjadi sebelumnya atas graphene nanoribbons untuk nanodevices masa depan.

Tim peneliti AIMR (Advanced Institute of Material Research), yang dipimpin oleh Prof. Patrick Han dan Prof. Taro Hitosugi, telah menemukan metode manufaktur fundamental baru (bottom-up) untuk nanoribbons graphene bebas cacat (GNR) dengan kurva zigzag periodik.

Tembaga lebih cocok daripada substrat emas atau perak

Untuk mensintesis nanoribbon zigzag, para peneliti mencoba mencari tahu apakah permukaan tembaga reaktif dapat memandu reaksi polimerisasi molekuler. Menurut Profesor Han, molekul harus kurang bebas pada permukaan seperti tembaga daripada ketika substrat emas atau perak digunakan. Mereka berdifusi secara acak dan lebih mungkin berinteraksi dengan kisi atom logam yang teratur.


Berbeda dengan percobaan sebelumnya, metode saat ini telah menghasilkan pita yang lebih pendek, hanya dalam enam arah azimut permukaan. Fitur ini dapat digunakan untuk pembuatan koneksi graphene sederhana antara struktur prefabrikasi dengan perakitan sendiri.

Informasi lebih lanjut tentang hasil penelitian yang menarik dapat ditemukan dalam siaran pers universitas di URL berikut.

Christian Kühn

Christian Kühn

Diperbarui pada: 06. Juli 2023
Waktu membaca: 2 menit